PT PLN (PERSERO)
PEMBANGKITAN
SUMATERA BAGIAN SELATAN
TELAAHAN
STAF
NAMA :
ANDRI DROMIKO
NO.TEST :
JPK1-12/MES/3216
JABATAN :
JUNIOR OPERATOR OPERASI
PEMBANGKIT
JUDUL : ANALISA GANGGUAN PADA
PERALATAN PRE-COOLER
PLTG
ALSTHOM UNIT 3 KERAMASAN
TAHUN 2013
ABSTRAK
Pada suatu unit pembangkit
thermal dimana pada pembangkit tersebut mengalami proses pemanasan, dibutuhkan
suatu sistem untuk mendinginkan peralatan yang mengalami pemanasan tersebut. Berbagai
media dapat digunakan untuk mendinginkan peralatan tersebut. Seperti air, mapun
udara. air yang digunakan haruslah memiliki kriteria agar tidak
menyebabkan korosi pada peralatan, apabila terjadi korosi maka peralatan akan mengkibatkan
kebocoran oleh karena itu kualitas air agar selalu dijaga untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan-kerusakan pada peralatan sistem air pendingin.
Air
pendingin ini dialirkan dan disuplay ke peralatan-peralatan yang membutuhkan
pendinginan melalui suatu sistem yang disebut sistem air pendingin.
BAB
I
LATAR
BELAKANG
Alat-alat penukar panas pre-cooler / heat exchanger berperan penting
dalam mengkondisikan fluida sehingga fluida yang bersangkutan layak melakukan
proses selanjutnya. kegagalan operasi suatu alat penukar kalor menyebabkan
terganggu atau terhentinya proses total pada suatu unit pembangkit. keandalan
suatu proses atau operasi sangat tergantung pada kesiapan sumber daya manusia
yang terlibat pada proses yang bersangkutan. pelatihan yang ditawarkan
dimaksudkan untuk mempersiapkan dan atau menambah kompetensi para pelaku dalam
proses pembangkit sehingga lebih siap dalam penanganan masalah-masalah
alat-alat penukar kalor.
Dalam
sebuah unit pembangkit thermal khususnya PLTG terdapat beberapa bagian yang
mengalami panas diantaranya diesel start, pre-cooler, dan heat
exchanger, dan bagian tersebut membutuhkan pendinginan, jika pendinginan tidak
maksimal maka bagian tersebut akan mengalami kerusakan (overheat
) dan pemuaian yang tidak merata. untuk itu air
merupakan salah satu media sebagai pendingin digunakan untuk mendinginkan
alat-alat tersebut. sistem air pendingin berfungsi untuk memasok dan
menyediakan air pendingin dalam suatu unit pembangkit, sistem ini
juga yang mengatur perpindahan panas dan kesetabilan temperatur pada unit
pembangkit. oleh karena itu kebersihan dan kehandalan
peralatan-peralatan pada sistem air pendingin harus dijaga agar tetap bekerja
secara optimal.
Pada
Telaahan Staf dari kegiatan OJT (On the Job Training) penulis akan
membahas mengenai sistem air pendingin pada PLTG yang berfungsi untuk
mendinginkan pre-coller
pada udara pengabut, dimana sistem ini merupakan siklus tertutup. oleh
karena itu , penulis mengambil pembahasan dengan judul
“Analisa gangguan pada peralatan pre-cooler PLTG Alsthom
unit 3 keramasan” sebagai
Telaahan Staf dari OJT ini.
1.1 Alasan pemilihan judul
- Pada turbin gas sistem pendingin pada pre-cooler sangat berperan penting untuk menjamin pembakaran pada ruang bakar turbin gas tersebut.
- Karena ingin mengetahui fungsi pendingin lebih dalam lagi.
1.2 Tujuan
Maksud dan
tujuan :
- Mengurangi kerugian jam operasi.
- Menjaga keandalan unit pembangkit,untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan.
- Menghindari kerusakan peralatan utama akibat kebocoran pre – cooler / heat exchanger atomizing air compressor.
- Memahami parameter-parameter yang terlibat dalam proses penukaran kalor pada alat penukar kalor.
- Mampu menafsirkan kelainan atau penyimpangan yang terjadi pada operasi alat penukar kalor dan mampu mencari pemecahannya.
- Dapat mengetahui cara pengoperasian air pendingin sesuai SOP.
- Mampu memahami siklus dan cara kerja sistem air pendingin.
1.3 Manfaat
Adapun
manfaat dari kegiatan On the Job Training ini adalah :
- Peserta dapat bekerja sesuai dengan peraturan yang ada
- Mempersiapkan siswa agar nantinya dapat mudah melakukan pekerjaan di lapangan.
- Peserta dapat bekerja secara hati-hati dan teliti serta mengutamakan perlengkapan keselamatan kerja.
1.4 Metode Penyusunan
Dalam melaksanakan penyusunan
telaahan staf, penulis menggunakan 3 (tiga) metode untuk memperoleh data yang
diperlukan. adapun ketiga metode tersebut yakni:
- Studi Literatur
Mempelajari buku, manual book, dan media-media lain yang berhubungan dengan
pengoperasian sistem air pendingin
- Metode Observasi
Terjun
langsung ke lapangan untuk melihat langsung semua sistem yang ada pada unit “dengan berdasarkan PID”
- Wawancara
Melakukan
tanya jawab dengan operator senior, supervisor, dan mentor terhadap semua
permasalahan yang ditemukan di lapangan.
BAB II
PERMASALAHAN
Dalam sebuah sistem tentunya
tiap-tiap komponen haruslah bekerja optimal sesuai fungsinya, bekerja
satu sama lain hingga fungsi suatu sistem benar-benar bejalan sebagaimana
mestinya. begitu pula dengan komponen-komponen
pada sistem pendingin PLTG Alsthom, jika salah satu bagian tidak bekerja sesuai
fungsinya maka sudah pasti akan mempengaruhi kinerja jalannya sistem hingga
menimbulkan suatu masalah (trouble). PLTG Alsthom keramasan
memiliki Pre – Cooler / heat Exchanger Automizing Air compressor yang memiliki
peranan yang sangat penting terhadap keandalan unit pembangkit.
Pre
– cooler / heat exchanger automizing air compressor ialah suatu alat
perpindahan panas yang berfungsi untuk menurunkan temperatur udara dari CDP ( Comporessor
Discharge Pressure). permasalahan pada pre – cooler PLTG Alsthom
Keramasan ini ialah kebocoran pada tube-tube, karena
usia unit pembangkit yang memang sudah cukup lama
beroperasi. Kebocoran pada pre-cooler ini mengakibatkan level air pendingin
menjadi berkurang sehingga berbahaya bagi peralatan yang akan didinginkan.
Dari masalah diatas maka timbul pertanyaan
apa penyebab gangguan pada pre-cooler ?. oleh karena itu penulis akan membahas
lebih lanjut apa penyebab terjadinya gangguan pada peralatan pre-cooler PLTG
Alsthom unit Keramasan.
BAB
III
PERSOALAN
Dalam terjadinya
permasalahan tersebut tentunya menimbulkan dampak ketidak efisiensian kinerja
unit tersebut. didapat
beberapa permasalahan dan
kerugian yang akan dialami oleh unit tersebut terjadi yakni :
- Berkurangnya level air pendingin.
- Bertambahnya
- apabila terjadi kerusakan / kebocoran pada pre – cooler maka unit PLTG Keramasan tidak dapat dioperasikan, sehingga mengakibatkan kerugian jam operasi pembangkit.
Dengan adanya
permasalan tersebut, maka perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut penyebab
terjadi masalah tersebut guna menekan kerugian yang akan ditanggung jika
terjadi permasalahan yang sama.
BAB
IV
PRA-ANGGAPAN
Ada beberapa kemungkinan yang
menyebabkan terjadinya permasalahan, pre cooler / heat exchanger
automizing air compressor mengalami kebocoran yakni :
- Umur dari material yang memang sudah lama.
- diakibatkan abrasi ( pengikisan ).
- temperatur panas yang terlalu tinggi, yang disebabkan oleh aliran air pendingin tidak beroperasi dengan normal.
- getaran pada saat unit beroperasi.
- Korosi material.
- Air pendingin yang kurang baik.
BAB
V
FAKTA
YANG MEMPENGARUHI
Dari permasalahan yang ada maka dilakukan pembongkaran di pre-cooler
tersebut, didapati dilapangan setelah dilakukan pembongkaran ada beberapa tube
yang mengalami kebocoran.
Adapun data gangguan pre-cooler pada PLTG Alsthom :
1.
Tanggal 28 Agustus 2011 Stop unit untuk penggantian filter
akan tetapi pre-cooler mengalami kebocoran sehingga unit tidak dapat
dioperasikan,dilakukan pengechekan dan perbaikan pre-cooler.
2.
Tanggal 08 september 2011 dilakukan crank pada PLTG
aslthom akan tetapi pre-cooler masih mengalami kebocoran,dilakukan pembongkaran
dan perbaikan ulang pre-cooler.
3.
Tanggal 09 september dilakukan start turbin pada FSNL
(Full Speed No Load),pada tekanan 80 Psig Compressor Discharge Pressure ( CDP )
4.
Tanggal 10 s/d 11 September 2011 dilakukan pembongkaran
kembali pre-cooler PLTG Alsthom.
5.
Tanggal 12 s/d 14 September 2011 pekerjaan perbaikan
dihentikan menunggu tube pre-cooler frame 5 .
6.
Tanggal 15 September 2011 proses pemasangan pre-cooler.
7.
Tanggal 16 September 2011 unit beroperasi
8.
Tanggal 17 September 2011 unit stop generator trouble,pada
saat unit akan dioperasikan pre-cooler PLTG frame 5 mengalami kebocoran.
9.
Tanggal 19 September 2011 dilakukan perubahan proses
perbaikan dengan menggunakan alat hydrotest (Dengan memanfaat material exs
gudang dan tolls yang ada), jam 21.36 Wib Unit distart dan 21.48 Wib PLTG
Alsthom Keramasan syncron dengan beban
dasar 5 MW.
.
BAB
VI
PEMBAHASAN
6.1 Pengenalan turbin gas
Turbine gas adalah salah satu
mesin konversi energi dimana fluida kerjanya gas yang mempunyai temperature dan
tekanan yang tinggi di ubah menjadi energi kinetik, dari sudu-sudu turbin gas
ini dihasilkan energi mekanis.
Bahan bakar yang digunakan antara
lain solar atau dapat juga menggunakan gas alam (LNG) liquid natural gas.
Untuk mendapat proses pembakaran
yang baik di ruang bakar diperlukan 3 (tiga) komponen utama, yaitu :
- Udara pembakaran
- Bahan bakar
- Api
Udara pembakaran didapat dari
kompresor utama yang satu poros dengan turbin dan digerakan oleh turbin itu
sendiri. Bahan bakar dimasukan kedalam ruang bakar yang jumlahya diatur oleh
governor agar dapat diperoleh putaran yang konstan walaupun beban mesin berubah
naik turun.
sedangkan untuk mendapatkan gas
panas hasil pembakaran yang pertama kali adalah dari penyalaan busi yang
menyala saat permulaan pembakaran atau periode firing.
Gambar
6.1 Siklus PLTG
6.2 Prinsip Kerja
Pada turbin gas tidak ada bagian
mesin yang bergerak translasi seperti pada mesin torak, bagian yang bergerak
hanya rotasi. bagian
mesin yang bergerak rotasi disebut rotor atau dan yang diam ( tidak berputar )
disebut stator.
Pada rotor kompressor terdapat
sudu-sudu kompressor dan udara mengalir melalui ruang diantara sudu-sudu
tersebut. Udara mengalir semakin lama semakin termampatkan sehingga tekanannya
naik. Sesuai dengan sifat udara bila dimampatkan maka tekanan akan naik
demikian temperaturnya akan naik juga. Udara yang di produksi oleh kompressor
ini digunakan untuk pembakaran di ruang bakar.
Pada rotor turbin terdapat
sudu-sudu dan gas mengalir melalui ruang diantara sudu-sudu tersebut.
Gas/fluida yang mengalir tersebut memiliki kecepatan yang sangat tinggi sehingga
memiliki momentum (energi).
Perubahan
momentum/energi ini mampu memberikan gaya yang bekerja di sudu-sudu turbin.
Karena gaya tersebut maka kemudian roda turbin dapat berputar.
6.3
Komponen dari Instalasi PLTG
Komponen-komponen tersebut antara
lain :
- Turbin (Turbine)
Turbin
adalah bagian untuk membangkitkan kerja mekanis poros. Tenaga potensial (
potensial energy ) yang terkandung dalam gas panas dirubah menjadi tenaga
kinetis ( kinetic energy ) untuk mendapatkan tenaga mekanis yang berupa putaran
poros. Turbin pada PLTG Alsthom tipe 5001 ini terdiri dari 2 tingkat. Gas dari
combustion chamber mengalir melalui
transition piece menuju ke sudu tetap turbin tingkat pertama.
2.
Kompressor (Compressor)
Fungsi
dari kompressor pada PLTG adalah seperti pompa udara yaitu menghisap udara
atmosfir dan menaikan tekanannya, kemudian udara yang dihasilakan dimasukan
kedalam ruang pembakaran.
Kenaikan tekanan udara didalam
kompressor ini bisa beberapa kali lipat dari tekanan udara atmosfir.
Perbandingan tekanan udara antara yang masuk kompressor dengan yang keluar dari
kompressor disebut “compression ratio” atau disebut perbandingan kompresi dari
kompressor tersebut.
Jenis kompressor yang dipergunakan
adalah dari jenis aksial. pada
PLTG Alsthom ini, kompressor mempunyai tingkat sebanyak 17 dengan perbandingan
kompresinya 10:1. tidak
semua udara yang dihasilkan oleh kompressor ini dimasukan kedalam ruang bakar (
combustion chambers ), karena ada udara yang digunakan keperluan lain dan ada
juga udara yang diektraksi dari tingkat kompresor yakni pada tingkat ke- 4 dan
tingkat ke 10, yang digunakan untuk :
v
Pendinginan
bagian-bagian turbin ( stator dan rotor )
v
Perapat
pada bantalan-bantalan
3. Ruang
Bakar ( Combustion Chambers )
Fungsi
dari combustion ini adalah tempat untuk pembakaran bahan bakar. Dalam
combustion chambers ini bahan bakar yang telah dikabutkan oleh nozzle dan udara
atomizing bercampur dengan udara bertekanan yang datang dari kompresor.
Campuran bahan bakar dan udara ini kemudian di bakar, gas hasil dari pembakaran
tersebut mengalir sepanjang combustion chambers dan transition piece .
Combustion chamber ini ada 10
buah yang terletak mengelilingi turbin, antara combustion chamber satu dengan
yang lainnya dihubungkan oleh pipa penghubung api ( croos fire tubes ).
Dua
diantara 10 buah combustion chamber itu
dipasang busi (spark plug). Suhu pembakaran yang terjadi pada combustion
chamber ini bisa lebih dari 1200 ◦c yang mana suhu itu adalah terlalu tinggi
untuk material yang digunakannya sehingga bisa memperpendek umur pemakaiannya.
- Accessory Gear ( Gear Box )
Accessory
gear adalah tempat dimana susunan roda gigi-roda gigi yang mendapat sumber
gerak dari putaran poros turbin. Pasangan roda gigi ini kemudian untuk untuk
menggerakan peralatan turbin.
Peralatan bantu ( Accessories )
yang digerakan seperti pompa bahan bakar, pompa air pendingin, pompa utama
minyak pelumas, pompa hydraulik dan lain-lain.
- Reduction Gear ( Load Gear )
Oleh
karena generator yang akan digerakan oleh turbin mempunyai putaran 3000 rpm,
sedangkan putaran turbin adalah 5120 rpm maka diperlukan suatu pasangan roda gigi
untuk menyesuaikan putaran tersebut. Pasangan roda gigi ini berfungsi untuk
menurunkan putaran dari 5120 rpm dan
disebut dengan load gear.
- Generator
Generator
berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik. Generator memiliki rotor dan
stator dengan adanya perpotongan medan gaya magnet pada saat rotor generator
diputar, maka timbul listrik.
Agar tegangan generator tetap
konstan walaupun beban generator berubah-ubah maka generator dilengkapi dengan
AVR (Automatic Voltage Regulator).
Kualitas listrik yang kita
produksi dapat diketahui dari parameter yang terbaca di panel generator.
Parameter tersebut adalah frekuensi (Hz), tegangan (Kv), arus ( Ka) daya aktif (Mw), daya reaktif (Mvar), dan cos Q (0,8).
6.4 Pengertian Pre-cooler
Pre-cooler
ialah tempat untuk mendinginkan udara pengabut. pada sistem udara pembakaran terdapat peralatan pre-cooler yang berfungsi sebagai alat
pendingin awal udara untuk pembakaran turbin gas. temperatur yang baik untuk udara
pembakaran 110-1350 C (standart manual book alsthom atlantique). biasanya aliran masuk ke pre-cooler temperaturnya sampai 260o
C karena melalui peralatan Air Separator. air separator fungsinya adalah
menyaring udara dari partikel-partikel air yang terbawa dari kompresor utama
pada tingkat 17 atau tingkat akhir, yang biasanya banyak mengandung air.
Secara
teknik, pemeriksaan / cleaning pre – cooler
dilakukan setiap pemeliharaan periodic yang meliputi pemeriksaan
kebocoran pada tube pre – cooler , namun apabila terdapat indikasi - indikasi
kebocoran maka tube pre – cooler tersebut dilakukan plug dan untuk material
flug yang digunakan adalah baut. pre- cooler dioperasikan secara terus menerus guna
melakukan proses pendingin agar unit pembangkit tetap handal.
6.5 Material pre-cooler
Turbin
pusat listrik tenaga gas keramasan memiliki beberapa komponen penunjang,
diantaranya adalah pre – cooler. salah satu komponen
pada pre – cooler ialah
tube pre – cooler yang mempunyai spesifikasi material yang
berbeda, tube pre – cooler dan tube
sheet pre – cooler terbuat dari material cuni akan tetapi sheel pre – cooler
terbuat dari carbon steel.
- Analisa
kerusakan / kebocoran
pre - cooler
Apabila terjadi kerusakan / kebocoran pada pre – cooler maka
unit PLTG Keramasan tidak dapat dioperasikan, sehingga mengakibatkan kerugian
jam operasi pembangkit. faktor yang menyebabkan kerusakan / kebocoran
pre-cooler getaran yang ditimbulan oleh putaran turbin karena posisi pre –
cooler terletak dibagian bawah turbin dan akibat erosi udara panas.
Cara
mengatasi gangguan ini ialah sebagai berikut :
- Dibongkar dan dicari dimana tenpat indikasi kebocoran .
- Di cek pada bagian tube-tube pre-cooler.
- Kemudian diperbaiki dengan cara di plug pada bagian yang bocor.
6.6
Kriteria Air Pendingin
Sebagai media pendingin untuk
peralatan di pembangkit, air pendingin harus sesuai dengan yang
direkomendasikan. karena
apabila hal ini tidak di perhatikan, air
yang berfungsi sebagai pendingin tersebut akan menyebabakan kerusakan pada
peralatan (korosi). karena
itulah, air yang digunakan harus mengalami proses dan penambahan zat kimia agar
air tersebut aman untuk digunakan sebagai air pendingin. air tersebut biasa disebut dengan
air demin. pada
unit pembangkit PLTG #3 Keramasan,air
demin diambil dari chemical
water treapment PLTG Keramasan. air demin dipilh karena air
tersebut adalah air murni yang tidak menyebabkan korosi.
6.7 Siklus Air Pendingin
Gambar 6.7 siklus air pendingin pada PLTG 3 alsthom keramasan
-Prinsip kerja air pendingin
Di
unit PLTG alsthom keramasan mengunakan sistem sirkulasi tertutup untuk sirkulasi air
pendingin,dimana air tersebut berada pada tank yang disirkulasikan oleh pompa
air yang berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas turbin,diesel start dan
udara automizing.
Air
yang digunakan untuk PLTG alsthom ialah air murni / air demineral, bertujuan agar
instalasi pipa dan peralatan tidak mengalami korosi atau pengendapan lumpur
yang dapat mengakibatkan tersumbatnya heat exchanger /alat penukar kalor pada
PLTG alsthom yang berakibat menurunnya kinerja alat penukar kalor sehingga
mempengaruhi performance dari unit pembangkit PLTG alsthom.
Sirkulasi udara pre-cooler pada PLTG
alsthom didapat dari tingkat terakhir compressor yang terlebih dahulu
mendinginkan stage nozzle turbin dan dikumpulkan pada booster udara,kemudian
udara tersebut melalui pre-cooler untuk proses pendinginan. temperatur udara
sebelum masuk pre – cooler 325o C setelah melawati booster dan pre –
cooler temperatur udara menjadi 80o C.
udara
tersebut dimanfaatkan sebagai :
1. pendingin
fuel nozzle
2. pengabut bahan bakar
Proses tersebut bertujuan agar fuel nozzle tidak
mengalami kerusakan serta dapat memperpanjang waktu operasi peralatan.
pengabutan bahan bakar sangat diperlukan karena selain untuk menyempurnakan
pembakaran juga berfungsi untuk mengurangi kerugian/losses bahan bakar akibat
pembakaran yang tidak sempurna.
Pompa
air pendingin mengalirkan air pendingin menuju pendingin minyak pelumas (lube oil heat exchanger), pre-cooler
(udara pengabut), dan diesel start. Setelah menyerap panas dari peralatan tersebut, air pendingin tersebut
dialirkan ke radiator yang terdapat pada sistem pendingin
untuk didingikan yang selanjutnya air akan dialirkan ke tangki air pendingin
utuk bersirkulasi kembali.
6.8 Peralatan yang didinginkan
6.8.1. Diesel Start
Selama mesin diesel beroperasi,
dibutuhkan pendinginan pada mesin tersebut. air dipompa untuk mendinginkan
diesel, setelah itu air dialirkan kembali ke tangki air pendingin.
6.8.2. Lube Oil heat
exchanger
Lube
oil heat exchanger berfungsi untuk mendinginkan minyak pelumas yang akan
disalurkan ke sistem pelumasan. Jumlah aliran air diatur oleh VTR sesuai dengan
temperatur lube oil header. Minyak yang bertemperatur tinggi melewati tube-tube
yang berisi air pendingin sehingga temperatur minyak pelumas turun.
6.8.3 Pre-cooler
Tempat
untuk mendinginkan udara pengabut. pada
sistem udara pembakaran terdapat peralatan pre-cooler yang berfungsi sebagai alat
pendingin awal udara untuk pembakaran turbin gas. temperatur yang baik untuk udara
pembakaran 110-1350 C (standart manual book Alsthom Atlantique).
Biasanya aliran masuk ke pre-cooler temperaturnya sampai 260o
C karena melalui peralatan air
separator. air separator fungsinya adalah
menyaring udara dari partikel-partikel air yang terbawa dari kompresor utama
pada tingkat 17 atau tingkat akhir, yang biasanya banyak mengandung air.
6.9 Pengoperasian sistem air pendingin
6.9.1. Persiapan sebelum start
1. gunakan
APD ketika pemeriksaan di area.
2. Pastikan
tidak ada pekerjaan maintenance pada
sistem air pendingin.
3. Level
air pendingin cukup.
4. periksa
aliran pipa dari kebocoran.
5. Pastikan
parameter-parameter yang ada dalam keadaan baik.
6. Pasokan
listrik tersedia untuk mengoperasikan peralatan.
7. Motor
fan dalam keadaan standby.
6.9.2. Prosedur start
Setelah
pemeriksaan dan persiapan sistem air pendingin sudah selesai dilaksanakan,
sistem air pendingin dapat dioperasikan dengan ketentuan di bawah ini:
- Posisikan breaker fan 1,2 dan 3 pada posisi ON.
- Posisikan breaker motor fan 1 sampai 4 pada posisi AUTO.
- pompa air pendingin operasi apabila turbin sudah berputar 3600 rpm.
6.9.3 Pemeriksaan Selama Operasi
Setelah melakukan start dan unit beroperasi pada sistem
ir pendingin, lakukan pemeriksaan untuk mengontrol sistem ini dari lokal maupun
dari ruang kontrol. Yang meliputi :
- temperatur pada bagian masuk dan keluar radiator.
- tekanan discharge pompa air pendingin.
- level tangki air pendingin.
6.9.4.
Prosedur Stop
- Stop sistem juga bersamaan dengan stop PLTG
- Pompa akan stop sesuai dengan berhenti berputarnya turbin.
- posisikan semua breaker motor fan pada posisi OFF.
6.10
Trouble Shooting
1. Temperatur Air pendingin tinggi
Alarm
: temperatur air pendingin
keluar radiator tinggi
Instrument : temperatur indikator
Penyebab : temperatur ambient tinggi, temperatur
lube oil tinggi (pada Heat
exchanger lube oil)
Penanganan : pastikan fan-fan 1 sampai 4 beroperasi.
2.
Fan pendingin mati
Alarm : salah satu fan yang beroperasi
mati
Penyebab : kerusakan pada motor,tidak
ada suplai listrik pada motor
Penanganan
:
- periksa keadaan motor fan
-
periksa sistem kelistrikan pada motor
- apabila terjadi kerusakan laporkan pada
pihak maintenance.
3. Level air pendingin rendah
Alarm : level air mencapai 1173
Liter
Penyebab : -
jumlah air pendingin pada tangki rendah
-
kebocoran pada sistem
Penanganan : -
cari sumber kebocoran
- tambahkan
air pada tangki
BAB
VII
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari
uraian pada bab pembahasan masalah sering terjadinya gangguan
pada sistem air pendingin PLTG Alsthom ialah kebocoran pada pre-cooler yang
disebabkan karena usia dari material , vibrasi , dan kualitas ait yang kurang
baik. cara mengatasi kebocoran dan kegunaan air pendingin, yakni :
- untuk mengatasi kebocoran pada pre-cooler ini dilakukan plug.
- Sistem pendingin sangat diperlukan pada PLTG untuk mencegah kerusakan peralatan yang disebabkan oleh panas yang berlebihan.
- Air yang digunakan sebagai pendingin haruslah sesuai dengan batasan yang ditetukan agar air tidak menyebabkan korosi pada peralatan.
Peralatanyang
didinginkan meliputi:
·
Diesel
Start
·
Pre-cooler
·
Pendingin
minyak pelumas ( Lube Oil Heat Exchanger)
Untuk
pengoperasian, sistem air pendingin terdapat empat proses, yaitu :
·
Persiapan
start
·
pengopersian/
start system
·
pemeriksaan
selama sistem beroperasi
·
shutdown/
stop sistem
BAB
VIII
TINDAKAN
YANG DISARANKAN
Guna mengatasi
terjadinya permasalahan yang serupa dikemudian hari, maka disarankan untuk
melakukan beberapa solusi berikut :
- Dalam pengecekan air pendingin, diharapkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan , untuk menjaga kerbersihan dan kualitas air pendingin dan juga untuk menghindari kerusakan pada peralatan.
- memperhatikan level air pada tangki untuk mengetahui apabila terjadinya kebocoran-kebocoran pada air pendingin.
- Mencari data-data sejak kapan peralatan pre-cooler tersebut di operasikan untuk menentukan umur dari pre-cooler tersebut.
- Dipasang magnetic alarm untuk mengetahui level air pendingin.
- Dipasang sensor alat untuk pengisian air ke tangki secara otomatis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar